TUGAS
STRATEGI PEMBELAJARAN
_________________________________________________________________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas
Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 jam
pelajaran @ 35 menit
Pertemuan Minggu ke- 1 ( 1 minggu )
_________________________________________________________________________
1. Standar Kompetensi
Memahami
sifat-sifat perubahan sifat benda dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi Dasar
1.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas.
1.2
Mendiskripsikan
perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
3 3. Indikator
·
Siswa
mampu menyebutkan sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas) melalui percobaan.
·
Siswa
mampu menjelaskan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
4
4. Tujuan Pembelajaran
·
Setelah
melakukan percobaan tentang benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat benda dengan benar
·
Setelah
melakukan pengamatan tentang percobaan benda padat, cair, dan gas, siswa dapat
menjelaskan perubahan sifat benda dengan benar
5 5. Materi Ajar
·
Benda
dan sifatnya
A. SIFAT-SIFAT BENDA
Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda dengan
benda yang lainnya. Misalnya, sifat meja berbeda dengan sifat cermin, sifat
kain berbeda dengan sifat plastik, dan sebagainya. Coba raba dan pegang
contoh-contoh benda tersebut! Dapatkah kamu merasakan perbedaannya? Dengan melihat,
meraba, atau memegang suatu benda, kita akan dapat mengetahui sifat-sifat suatu
benda. Sifat-sifat suatu benda, antara lain, ada yang halus, kasar, lunak,
basah, bahkan ada benda yang bercahaya. Contoh benda yang kasar, antara lain,
batu, pasir, dan kulit pohon. Contoh benda yang lunak, antara lain, pisang,
lilin, dan roti. Contoh benda yang basah, antara lain, air, es batu, dan
semangka yang telah dikupas. Contoh benda yang bercahaya, antara lain, api,
matahari, dan lampu listrik yang sedang menyala. Contoh benda yang memiliki
permukaan halus, antara lain, kapas, bulu, kain, dan kaca. Tentunya masih banyak
sifat-sifat lain dari benda-benda di sekitar kita. Coba kamu sebutkan
sifat-sifat lain tersebut beserta contohnya masing-masing! Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, benda terdiri dari tiga wujud, yaitu benda padat, cair,
dan gas. Masing-masing wujud benda memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat
tertentu tersebut dapat dilihat, di antaranya dari bentuk dan isinya. Perhatikan
berbagai benda pada gambar berikut!
a b c d
Gambar
2 Meja (a), Udara di Dalam Balon (b), Air di Dalam Gelas (c), dan Batu (d)
Memiliki
Sifat-Sifat
Berbeda (Sumber: Corbeil, J. C &
A., Archambaut. 2004. Kamus Visual Indonesia - Inggris;
Rose, S.V. 2000. Jendela Iptek: Bumi)
Meja dan batu pada gambar di atas termasuk
benda padat. Air yang terdapat di dalam gelas termasuk benda cair, sedangkan
udara di dalam balon karet termasuk benda gas.
1. Sifat-Sifat Benda Padat
Meja dan batu termasuk benda padat.
Mengapa demikian? Coba cocokkan sifat meja dan batu dengan sifat benda padat
berikut ini!
a. Bentuk benda padat selalu tetap.
Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, bentuknya
tidak akan berubah.
b. Besar benda padat selalu tetap.
Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, besarnya
selalu tetap.
Selain meja dan batu, penggaris juga
termasukbenda padat. Mungkin kamu dapat mencari contoh
benda padat lainnya.
2. Sifat-Sifat Benda Cair
a b c d e
Gambar
3 Bentuk Benda Cair (Misalnya, Air) Selalu Mengikuti Bentuk Wadahnya;
Contohnya, Air di Dalam Botol (a), Air di Dalam Ember (b), Air di Dalam Piring
(c), Air di Dalam Gelas (d), dan Air di Dalam Kaleng (e)
Gambar-gambar di atas adalah gambar air
yang ditempatkan di dalam botol, di dalam ember, di dalam gelas, di dalam
piring, dan di dalam kaleng. Air termasuk benda cair. Bagaimanakah bentuk air yang
terdapat di dalam botol? Bagaimanakah bentuk air yang terdapat di dalam gelas?
Bentuk air tersebut berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Benda cair memiliki
sifat-sifat, sebagai berikut.
a. Bentuknya selalu berubah menyesuaikan
bentuk wadahnya. Artinya, jika air dimasukkan ke dalam botol, maka bentuknya
akan seperti botol. Jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan
seperti gelas. Demikian seterusnya.
b. Volumenya selalu tetap. Misalnya, air
di dalam gelas yang memiliki volume 50 ml dimasukkan ke dalam botol, maka
volume air di dalam botol masih tetap 50 ml.
3. Sifat-Sifat Benda Gas
Udara termasuk benda gas. Di dalam
paru-paru kita terdapat udara. Bila kita hembuskan udara ke dalam sebuah balon
karet, maka balon akan menggelembung besar. Mengapa balon dapat menggelembung setelah
kita tiup? Karena udara dari paru-paru tersebut mengisi seluruh ruangan balon. Udara
di dalam pompa, bentuknya seperti pompa dan volumenya sebesar volume pompa.
Bila udara di dalam pompa kita pompakan ke dalam ban sepeda, maka udara
tersebut akan berubah bentuk seperti ban sepeda. Udara di dalam botol,
bentuknya seperti botol dan volumenya sebesar volume botol. Bila air kita masukkan
ke dalam botol, maka udara yang berada di dalamnya akan terdesak keluar dan
bergabung dengan udara sekitar. Berbentuk seperti apakah udara di dalam kamar
tidur kita, di dalam bola sepak, di dalam perahu karet, atau di dalam
benda-benda yang lain? Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa
udara atau benda gas mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut.
1) Bentuk benda gas selalu berubah sesuai
dengan bentuk wadahnya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka bentuk
udara tersebut akan seperti botol.
2) Volume benda gas selalu berubah dan
memenuhi ruangan yang ditempatinya. Artinya, bila udara berada di dalam botol,
maka volume udara tersebut akan sama dengan volume botol. Beberapa hal yang
berhubungan dengan benda gas mungkin dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain, sebagai berikut:
1) Jika kakakmu memakai minyak wangi, maka
harum minyak wangi tersebut akan tercium di seluruh ruangan kamar, bahkan bisa
sampai ke ruangan lain.
2) Sewaktu Ibu menggoreng ikan asin di
dapur, kamu yang kebetulan berdiri di luar dapur dapat mencium aroma sedap ikan
asin tersebut.
3) Jika tabung gas dari kompor mengalami
kebocoran, maka kamu akan mencium bau seperti bau durian, terutama di sekitar
lokasi tabung.
B.
PERUBAHAN SIFAT BENDA
A. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan
Benda
Bentuk benda dapat berubah jika suhunya berubah.
Benda padat dapat berubah menjadi bendacair jika dipanaskan. Benda cair dapat berubah menjadi gas jika
dipanaskan. Sebagai contoh, bongkahan es akan berubah menjadi air jika
dipanaskan, dan air tersebut akan berubah menjadi uap jika terus dipanaskan. Sebaliknya,
gas dapat berubah menjadi benda cair jika suhunya diturunkan atau didinginkan.
Benda cair dapat berubah menjadi benda padat jika didinginkan. Sebagai contoh,
uap air akan menjadi air jika suhunya turun. Air akan berubah menjadi es jika
didinginkan (misalnya, dimasukkan ke dalam lemari es). Perubahan seperti di
atas disebut perubahan fisika. Perubahan fisika adalah perubahan
sementara. Benda yang mengalami perubahan fisika akan berubah kembali ke bentuk
semula jika suhunya dikembalikan ke suhu semula. Perubahan yang terjadi pada
suatu benda, menunjukkan ada sesuatu yang mengenai atau terjadi pada benda
tersebut. Sesuatu yang mengenai atau terjadi merupakan suatu proses atau
kejadian dengan hasil tertentu. Proses perubahan pada suatu benda dapat terjadi
secara cepat ataupun perlahan-lahan. Kertas mengalami perubahan karena dibakar (terkena
api). Nasi menjadi kering karena terkena udara kering. Es menjadi air (mencair)
karena terkena udara luar dan panas matahari. Proses perubahan pada kertas yang
dibakar terjadi secara cepat, sedangkan proses perubahan pada nasi yang
mengering dan es yang mencair terjadi secara perlahan-lahan.
B. Perubahan yang Terjadi Akibat
Pemasakan
Bahan makanan yang dimasak pasti mengalami
perubahan. Perhatikan bahan makanan yang sedang dimasak ibu, kakak, atau
ayahmu. Bandingkan keadaannya sebelum dan sesudah bahan makanan tersebut
dimasak! Berbeda atau tidak? Tentu saja berbeda. Mengapa? Karena proses pemasakan
menyebabkan bahan makanan mengalami perubahan. Perubahan itu meliputi mentah menjadi
matang, keras menjadi lunak, ukurannya berubah, serta warna dan rasa berubah. Proses
pemasakan bahan makanan ada beberapa macam, antara lain, menggoreng, merebus, membakar,
dan mengukus. Proses inilah yang dapat mengubah sifat-sifat suatu benda. Perubahan
di atas disebut perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan kekal.
Benda yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan berubah kembali ke bentuk
semula.
1. Telur
Wujud telur sebelum dimasak adalah berupa cairan
kental yang tersimpan di dalam cangkang berbentuk lonjong. Telur terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian bening dan bagian yang berwarna kuning cerah. Setelah
dimasak, misalnya, direbus atau digoreng, telur menjadi padat, dan bagian yang bening
menjadi putih.
2. Daging Sapi
Sebelum dimasak, daging sapi berwarna
merah segar, liat, kenyal, dan terasa licin. Setelah dimasak, daging sapi akan
berwarna cokelat, lebih kaku tetapi lunak.
3. Sayuran
Sayuran sebelum dimasak tampak segar,
kaku, dan warnanya terang. Setelah dimasak, sayuran menjadi lemas, lunak, dan
warnanya menjadi kurang cerah. Coba kamu bandingkan contoh-contoh bahan makanan
lain sebelum dan sesudah dimasak! Proses pemasakan bertujuan memperlezat
citarasa dan mematikan kuman-kuman penyakit yang ada di dalam bahan makanan
tersebut. Buah-buahan dan sayuran yang digunakan sebagai lalapan boleh
dimakan mentah asal dicuci terlebih
dahulu.
6
6. Pendekatan Pembelajaran
·
Inkuari
( mencari tahu ) melalui penemuan terbimbing.
7
7. Strategi Pembelajaran
·
Induktif
Melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum.
8 8. Metode Pembelajaran
·
Laboratorium
·
Diskusi
9 9. Teknik Pembelajaran
·
Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari
3-4 siswa.
·
Mempersiapkan
alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
·
Melakukan
percobaan dan pengamatan
·
Menulis
laporan hasil percobaan
·
Mempresentasikan
hasil percobaan
10. Taktik Pembelajaran
· Guru membimbing, mengawasi setiap kelompok
· Guru mengkondisikan suasana yang
menyenangkan
11.
Model Pembelajaran
· Kontekstual
Siswa dapat mendapat pengalaman langsung dengan melakukan percobaan.
·
Sebelum
melakukan pembelajaran guru menentukan pendekatan apa yang akan digunakan,
contoh : guru menggunakan pendekatan inkuari melalui penemuan terbimbing,
tujuannya agar dalam pendekatan inkuari ini siswa dengan bimbingan guru dapat
mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari.
·
Setelah
menentukan pendekatan guru harus merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru harus tahu alur pembelajaran, contoh guru menggunakan strategi induktif (
siswa diajak melakukan percobaan untuk menemukan kesimpulan yang pasti dari
materi yang diajarkan ).
·
Ketika
guru menentukan pembelajaran dengan percobaan dan pengamatan langsung, guru
juga harus menentukan metode yang pas, tidak mungkin percobaan dengan ceramah
terus. Jadi guru harus menyesuaikan dengan pembelajaran, yaitu menggunakan
metode laboratorium dan diskusi dalam melakukan percobaan dan pengamatan.
·
Untuk
melancarkan pembelajaran guru juga harus bisa menerapkan kepada semua siswa.
Misalnya guru membagi siswa – siswa menjadi beberapa kelompok ( 3 – 4 siswa per
kelompok ). Setelah terbentuk kelompok siap melakukan percobaan, menulis hasil
percobaan dan kemudian mempresentasikan.
·
Agar
pembelajaran tidak membosankan, guru harus menggunakan taktik yang menarik,
misalnya dengan menyelingi humor, agar siswa tidak bosan.
1 2.
Alat
·
Sendok
·
Korek
·
Gelas
·
Alat
tulis
1 3.
Bahan
·
Lilin
·
Mentega
·
Kapur
Barus
·
Kecap
·
Kertas
·
Minyak
goreng
·
Sirup
·
air
_________________________________________________________________________
Setelah kelompok kami merancang RPP dan sudah melakukan simulasi praktikum kepada teman- teman satu kelas mengenai pelajaran IPA kelas III semester 1 mengenai sifat- sifat benda dengan rincian sebagai berikut: Standar Kompetensi : siswa mampu memahami
sifat-sifat perubahan sifat benda dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari , Kompetensi Dasar siswa mampu mengidentifikasi
sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas. siswa juga mampu mendiskripsikan
perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa), Indikator Siswa
mampu menyebutkan sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas) melalui percobaan.
Siswa
juga mampu menjelaskan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa), dengan Tujuan Pembelajarannya yakni setelah
melakukan percobaan tentang benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat benda dengan benar.
Setelah
itu siswa melakukan pengamatan tentang percobaan benda padat, cair, dan gas, siswa dapat
menjelaskan perubahan sifat benda dengan benar. Materi Ajar yang dibahas mengenai
Benda
dan sifatnya. Pendekatan Pembelajaran yang digunakan yaitu pendekatan Inkuari
( mencari tahu ) melalui penemuan terbimbing. Stratrategi Pembelajaran yang digunakan yakni
Induktif dengan melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum. Metode Pembelajaran yang digunakan
Laboratorium (melakukan praktek langsung) dan diskusi kelompok. Teknik Pembelajaran yang dipakai yaitu Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari
3-4 siswa,
Mempersiapkan
alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan, Melakukan
percobaan dan pengamatan, Menulis
laporan hasil percobaan, Mempresentasikan
hasil percobaan, kemudian Taktik Pembelajaran yang digunakan yakni guru membimbing, mengawasi setiap kelompok dan guru mengkondisikan suasana yang
menyenangkanagar siswa tidak merasa jenuh. Model Pembelajaran yang digunakan Kontekstual yakni siswa dapat mendapat pengalaman langsung dengan melakukan percobaan. Sebelum
melakukan pembelajaran guru menentukan pendekatan apa yang akan digunakan,
contoh : guru menggunakan pendekatan inkuari melalui penemuan terbimbing,
tujuannya agar dalam pendekatan inkuari ini siswa dengan bimbingan guru dapat
mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari.. Setelah
menentukan pendekatan guru harus merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru harus tahu alur pembelajaran, contoh guru menggunakan strategi induktif (
siswa diajak melakukan percobaan untuk menemukan kesimpulan yang pasti dari
materi yang diajarkan ). Ketika
guru menentukan pembelajaran dengan percobaan dan pengamatan langsung, guru
juga harus menentukan metode yang pas, tidak mungkin percobaan dengan ceramah
terus. Jadi guru harus menyesuaikan dengan pembelajaran, yaitu menggunakan
metode laboratorium dan diskusi dalam melakukan percobaan dan pengamatan. Untuk
melancarkan pembelajaran guru juga harus bisa menerapkan kepada semua siswa.
Misalnya guru membagi siswa – siswa menjadi beberapa kelompok ( 3 – 4 siswa per
kelompok ). Setelah terbentuk kelompok siap melakukan percobaan, menulis hasil
percobaan dan kemudian mempresentasikan. Agar
pembelajaran tidak membosankan, guru harus menggunakan taktik yang menarik,
misalnya dengan menyelingi humor, agar siswa tidak bosan. Rancangan pembelajaran ini dibuat agar guru mudah untuk mengajarkan jalannya kegiatan pembelajaran yang akan di sampaikan ke peserta didik dan guru dapat mengarahkan kegiatan belajar peserta didik agar mencapai KD yang sudah di rancang.