KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan rahmat_Nya, sehingga kami sebagi penulis dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang bertema tentang penggunaan rancangan
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru di SD N Tegalrejo 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Laporan penelitian ini dibuat
guna menyelesaikan tugas strategi pembelajaran.
Banyak pihak yang terlibat selama kami melakukan
penelitian maupun dalam penulisan hasil penelitian ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1.
Bapak
Stefanus C.R sebagai dosen yang telah telah memberikan arahan dan bimbingannya
dalam penyusunan hasil penelitian ini.
2.
Kepala
Sekolah dan Guru di SDN Tegalrejo 4 Salatiga.
3.
Bapak Yustinus
sebagai guru kelas V SDN Tegalrejo 4 Salatiga.
4.
Siswa –
siswa kelas V Tegalrejo 4 Salatiga.
5.
Orang tua
kami yang selalu memberi dukungan selama penelitian.
6.
Teman –
teman kelompok penelitian yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan
laporan penulisan.
Kami sebagai penulis menyadari dalam menyusun laporan
hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan
hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
suatu proses pembelajaran harus
terjadi kerjasama yang baik antara siswa dan guru. Guru sebagai fasilitator
dalam proses keberhasilan pembelajaran harus bisa menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik. Pada anak usia sekolah dasar, anak cenderung
lebih tertarik pada pemebalajaran yang melibatkan mereka secara langsung,
karena mereka akan lebih paham dan mengerti dengan pembelajaran yang konkret. Guru
menjadi faktor penentu manakala siswa sudah tidak mulai tertarik dengan
pembelajaran, itu sebabnya sebagai guru yang profesional harus bisa
mengondisikan semua aspek pembelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh, baik
dari aspek persiapan guru seperti materi pembelajaran dan pada aspek teknis di
sekolah.
Permasalahan pendidikan akan selalu muncul bersamaan
dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi
lingkungan yang ada. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk menjadikan
suatu pembelajaran menjadi tempat berkumpulnya pemikir – pemikir muda ( siswa )
yang hebat melalui berbagai pendekatan, model serta metode yang cocok untuk diterapkan
pada anak usia sekolah dasar, yang pada akhirnya peserta didik memliki life
skill yang baik sebagai bekal di masa yang akan datang. Guru harus bisa
merangkum itu semua menjadi sebuah strategi pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Penelitian di kelas 5 SD N Tegalterjo 4 Salatiga ini dilaksanakan
untuk mengetahui bahwa guru melakukan pengajaran di dalam kelas dengan
menggunakan sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran, sehingga dalam proses
pembelajaran, guru mempunyai acauan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas 5
SD N Tegalrejo 4?
2. Apakah
guru kelas 5 SD N Tegalrejo 4 menggunakan model atau metode yang tepat?
3. Apa
pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran?
4. Bagaimana
guru meningkatkan life skill?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui
proses pembelajaran yang dilakukan guru kelas 5 SD N Tegalrejo 4 Salatiga.
2. Menganalisis
model atau metode yang digunakan guru kelas 5 SD N Tegalrejo 4 Salatiga.
3. Menganalisis
pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran.
4. Menganalisis
cara guru dalam meningkatkan life skill.
D.
Manfaat Penulisan
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.
Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan
meningkatkan kedisiplinan belajar serta
dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
agar pemebelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Serta guru dapat
menciptakan pembelajaran yang menarik dan interaktif.
2.
Bagi SDN Tegalrejo 4 Salatiga
Dengan adanya penelitian tentang penggunaan rencana pelaksanaan
pembelajaran maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menilai guru yang
mengajar.
3.
Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan
memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan
meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang
dikaji.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran Guru di Kelas
Guru merupakan kunci sentral atas keberhasilan
pembelajaran, sebagai guru yang akan mempengaruhi kehidupan para murid. Guru seolah – olah sedang memimpin konser saat
berada di ruang kelas. Guru memahami
sekali bahwa setiap murid memiliki
karakter masing – masing, sebagai mana
alat musik seperti seruling, gitar, misalnya memiliki suara yang berbeda.
Bagaimana setiap karakter dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam
belajar. Proses belajar atau mengajar adalah fenomena yang kompleks, segala
sesuatu berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi dan sampai sejauh
mana Guru dapat
mengubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula
proses belajar berlangsung. ( Lozanov,
1978 ). Guru harus
dapat membawa siswa kedalam dunia yang akan mereka ajarkan serta antarkan dunia
kita kepada para siswa.
Proses
Pembelajaran akan berjalan dengan baik jika mengguankan sebuah urutan atau aturan yang sudah
dipersiapkan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru menetukan stategi
pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Semua kegiatan pembelajaran ini
tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Setelah melakukan Penelitian
di SD N Tegalrejo 4 Salatiga, bahwa guru kelas 5 SD Tegalrejo 4 Salatiga sudah
menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran serta model pembelajaran yang
cocok bagi peserta didik, karena pembelajaran dapat mengaktifkan siswa untuk
berpikir kritis, hal ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan oleh guru
yaitu pendekatan induktif.
B. Pendekatan Pembelajaran
Dalam
pembelajaran di kelas 5 SD N Tegalrejo 4 Salatiga yang diterapkan pada
pembelajaran matematika dengan materi jaring – jaring kubus, guru kelas
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Induktif. Pendekatan
Induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil
pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang dilakukan
berkali – kali akan membentuk sebuah pola
tertentu ( dari hal – hal khusus ke umum ). Pendekatan induktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan
kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin
banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.
Pendekatan induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme
dalam belajar. Selain
itu juga membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya
dalam penerapannya. Melalui pertanyaan – pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi
pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan pendekatan pembelajaran induktif ini, jadinya sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, di mana guru harus menjadi
pembimbing untuk membuat siswa berpikir.
Dalam
penerapan pendekatan induktif ini, guru kelas 5 SD N Tegalrejo 4 Salatiga,
pertama yang dilakukan dalam inti pembelajaran adalah memberikan sebuah penejelasan tentang materi
jaring – jaring kubus, kemudian siswa harus membuktikan secara mandiri secara
individu maupun kelompok dengan melakukan percobaan dan observasi dengan
membuat model – model jaring – jaring kubus. Guru sebelumnya sudah menyiapkan
potongan – potongan karton kecil – kecil untuk dibagikan pada siswa sebagai
bahan untuk membuat jaring – jaring kubus. Dengan demikian siswa dapat
mengonstruksikan pemikirannya untuk terus menggali semua pengetahuan dengan
keterampilan membuat jaring – jaring, selain itu secara langsung akan sedikit
demi sedikit akan terbentuk life skill anak yang mandiri dalam memecahkan
permasalahan tanpa rasa takut akan kegagalan. Dengan percobaan secara langsung
maka akan timbul rasa percaya diri pada anak dan akan menumbuhkan semangat
belajar yang tinggi, karena pada dasarnya anak usia sekolah dasar sangat cocok
dengan pembelajaran secara konkret.
C. Model Pembelajaran
Model
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan materi jaring –
jaring kubus yang digunakan oleh guru kelas 5 SD N Tegalrejo 4 Salatiga adalah
dengan mengguankan model pembelajaran Pair Checks. Guru membentuk kelompok
sepasang sebangku, kemudian memberikan tugas membuat jaring-jaring kubus dengan
menggunakan potongan karton kecil – kecil. Model Pair Checks ini, siswa dintuntut
untuk bekerjasama untuk menghasilkan sebuah pemikiran seperti menentukan jaring
– jaring kubus. Pair checks ( pasangan mengecek ) adalah model
pembelajaran berkelompok atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagen
tahun 1993. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut
kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Dalam penerapan model pair checks dalam
pembelajaran matematika tentang jaring – jaring kubus di kelas 5 SD Tegalrejo 4
Salatiga guru menggunakan langkah – langkah pembelajaran sebagai berikut :
1). Guru menentukan dan menjelaskan konsep
permasalahan ( konsep tentang jaring – jaring kubus )
2).
Bekerja Berpasangan
Guru membentuk tim
berpasangan, setiap pasang berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan membuat jaring – jaring kubus dari potongan
kardus.
2).
Pelatih Mengecek
Setiap partner didalam
kelompok saling membantu dalam menegrjakan tugasnya dalam membuat jaring –
jaring kubus, setelah yakin dengan
hasilnya, salah satu patner maju kedepan untuk melihatkan jaring – jaring kubus
pada semua temannya. Di sinilah tugas guru untuk mengecek jawaban siswa, jika
jaring – jaring kubus yang dibuat benar, jaring – jaring kubus di tempel di
depan, tapi jika salah siswa kembali harus memperbaiki sampai menemukan bentuk
jaring – jaring yang dapat dibentuk menjadi kubus.
3).
Bertukar Peran
Seluruh patner bertukar peran,
maksudnya siswa bergantian ketika maju. Jadi jika salah satu pasangan maju pada
kegiatan pertama, maka pasangan yang satunya maju pada kegiatan kedua. Banyak
kegiatan yang dilakukan tergantung dari setiap guru.
4).
Pasangan Mengecek
Seluruh pasangan tim kembali
bersama dan membandingkan jawaban.Jadi saat salah satu pasangan dari tim lain
maju, maka pasangan tim lainnya mengecek bersama – sama, apakah jaring – jaring
yang diperlihatkan bisa dibentuk sebuah kubus.
5).
Penegasan Guru
Guru
mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep. Ketika pasangan tim lain memeberikan
komentar pada tim yang maju guru harus meberikan penegasan kemabali atas
jawaban siswa.
Setelah
kami melakukan penelitian terhadap cara pengajaran guru kelas 5 SD Tegalrejo 4
Salatiga, bahwa model pembelajaran yang diterapkan oleh guru bisa diterima
dengan baik oleh siswa, karena siswa dapat mengikuti pembelajaran yang dilakukan
dari awal sampai akhir. Ada kelebihan dan kekurangan model pair checks yang
diterapkan pada pembelajaran di kelas 5 SD Tegalrejo 4 Salatiga.
Kelebihannya pembelajaran menjadi aktif, siswa sangat antusias untuk maju kedepan
untuk menunjukan hasil karyanya ( jaring – jaring kubus ). Setiap siswa sangat antusias untuk mengikuti
setiap instruksi guru, setiap siswa mencoba untuk membuat bentuk – bentuk
jaring – jaring kubus, semua siswa aktif saling bekerjasama dalam kelompok.
Kekurangannya membutuhkan pemikiran dan konsentrasi yang tinggi, bagi anak usia
sekolah dasar pemikiran dan konsentrasi yang tinggi sulit untuk dilakukan.
Selain itu ada sedikit masalah ketika akhir dari pembelajaran, guru akan
memberikan penugasan akhir untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menyerap
materi yang telah diajarkan, guru memberikan lima buah soal yang ditampilkan
pada LCD karena lampu mati akhirnya sisw diberikan tugas untuk menggambar lima
buah jaring- jaring yang bisa dibuat menjadi kubus sesuai daya ingat mereka.
Pembelajaran tetap dapat berjalan lancar, karena dari awal siswa sudah tertarik
dan sangat antusias untuk mengikuti seluruh jalannya kegiatan pembelajaran.
D. Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab,
praktikum, dan penugasan. Metode yang dipilih juga sangat menentukan
keberhasilan pembelajaran, karena merupakan salah satu komunikasi atau
pentransferan ilmu baik dari guru ke siswa, siswa ke guru, maupun siswa ke
siswa. Dengan metode akan terjadi pertukaran pemikiran yang pada akhirnya dapat
digunakan sebagai cara atau solusi dari pemecahan masalahan yang sedang
dihadapi. Dengan metode ceramah, siswa dapat menerima informasi secara langsung
dari narasumber yang bisa dipercaya ( guru ), dengan metode diskusi, siswa
dapat saling bertukar informasi, serta dapat menumbuhkan kerjasama yang baik.
Di dalam ceramah pasti akan terjadi tanya jawab, dengan tanya jawab, siswa
dapat bertanya materi apa yang belum dipahami, dan guru memberikan jawaban. Untuk
memecahkan permasalahan tentang bentuk – bentuk jaring – jaring kubus, siswa melakukan praktikum dengan
membuat bentuk – bentuk jaring – jaring kubus, dengan bimbingan guru ( inkuari
terbimbing / penemuan terbimbing ). Selain itu menjadi hal yang sangat penting
yaitu penugasan, setelah akhir praktikum siswa diberikan tugas untuk menulis
kembali bentuk – bentuk jaring – jaring kubus yang telah ditemukan didalam buku
catatan dengan menggunakan penggaris. Setelah itu dinilai, sehingga guru dapat
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi, serta siswa
pun juga dapat megetahuai sejauh mana kemampuan pada dirinya.
E. Peningkatan Life Skill
Dalam
pembelajaran matematika yang dialakukan oleh guru di kelas 5 SD N Tegalrejo 4
Salatiga, ini sangat menarik karena anak dituntut untuk bisa menggunakan
seluruk pengetahuan serta kemampuannya dalam memcahkan masalah. Guru memberikan
permasalahan dengan memberikan tugas pada peserta didik untuk bisa menemukan
bentuk jaring – jaring kubus sebanyak yang bisa mereka temukan. Hal ini dapat
dapat dikatakan meningkatan life skill anak, karena secara mandiri dengan
pengawasan serta bimbingan guru anak bisa memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Mereka juga tidak menyerah sampai gurulah yang harus menentukan batas
waktu dalam pemecahan masalah tersebut. Setelah waktu yang ditentukan sudah
selesai peserta didik dengan luar biasa dapat menemukan sebelas bentuk jaring –
jaring kubus dengan bentuk yang berbeda. Tetapi untuk membuktikan bahwa peserta
didik ini benar – benar sudah mengetahui dan paham akan bentuk – bentuk jaring
– jaring kubus, guru terus memancing anak untuk menemukan lagi bentuk lain
jaring – jaring kubus yang belum ditemukan. Anak – anak pun masih sangat
antusias dan mencoba dan terus mencoba untuk menemukan lagi. Hal ini juga dapat
membuktikan bahwa peserta didik tidak cepat menyerah serta tidak cepat puas
terhadap hasil yang mereka capai,mereka akan terus beruasaha sampai benar –
benar yakin akan hasil yang mereka mau. Ini sanagat baik ketika anak mengahadapi
masalah diluar permasalahan pelajaran, anak diharapkan pula untuk jangan cepat
menyerah dan selalu optimis dalam menjalani kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
hasil penelitia dan pembahasan penelitian
sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan, dan saran sebagai berikut:
1.
Kesimpulan
Pendekatan, model,
serta metode pembelajaran pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
kelas 5 SD Tegalrejo 4 Salatiga dapat dikatakan berhasil dengan baik, karena
peserta didik dapat aktif dalam pembelajara yaitu dengan aktif untuk membentuk
jaring – jaring kubus, setelah mencoba – coba untuk membentuk jaring – jaring
kubus dan mereka sudah merasa hasil karya mereka benar, siswa akan maju ke
depan untuk memamerkan hasil karyanya. Guru menggunakan pendekatan induktif,
model Pair Checks (berpasangan sebangku dengan membuat jaring-jaring kubus)
dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, partikum, dan penugasan untuk
mengaplikasikan dalam proses pengajaran. Selain itu rencana pelaksanaan yang
telah disusun guru sudah dilaksanakan sesuai dengan urutan yang benar. Pada
akhir pembelajaran untuk mengetahui bahwa siswa dapat menyerap materi
pembelajaran dengan baik, guru mengukur kemampuan peserta didik dengan
memberikan penugasan. Setelah semua peserta didik mengumpulkan tugas yang telah
dikerjakan, guru memberikan nilai pada pekerjaan peserta didik. Hal ini sangat
penting dilakukan, karena umpan balik yang positif akan memotivasi siswa untuk
selalu giat belajar. Selain itu pembelajaran
dengan model
pair check ini juga untuk melatih
rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi siswa dalam memberikan penilaian.
2.
Saran
Dalam suatu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh
guru adalah kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah disusun. Selain itu guru juga harus menggunakan model,
pendekatan dan metode yang tepat sehingga peserta didik dapat menerima
informasi dengan optimal dan dapat meningkatkan life skill. Kemandirian siswa dalam memecahkan suatu permasalahan
dalam proses pembelajaran juga sangar ditekankan, agar siswa tidak mudah
menyerah dalam mengikuti pembelajaran. Guru sebagai pemimpin dalam kelas
diharapkan untuk memberikan lebih motivasi serta penghargaan berupa pujian pada
peserta didik, dan sugestikan pada pemikiran, bahwa setiap peserta didik
memliki pengetahuan, disinilah guru berperan sangat penting untuk menerapkan
serta membimbing peserta didik untuk mengeksplor semua pengetahuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://syariffauzan.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-pair-check.html
RPP ASLI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Tegalrejo 04
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas, Semester :
V, II
Waktu : 2 x
pertemuan ( @ 70’ )
Kompetensi Dasar :
6. 3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana
Indikator :
Menentukan jarring-jaring kubus
Karakter Bangsa :
Kreatif, Bekerjasama,
I. Tujuan Pembelajaran
1.
Diberikan 6 potong persegi, siswa dapat
membentuk lebih dari 3 jaring-jaring kubus
2.
Disajikan susunan 6 persegi siswa dapat
menentukan yang merupakan jarring-jaring kubus
3.
Disajikan suatu jarring-jaring kubus, siswa
dapat menentukan sisi-sisi yang saling sejajar
4.
Disajikan suatu jarring-jaring kubus, siswa
dapat menentukan sisi-sisi yang saling berpotongan (berhimpit pada salah satu
rusuknya)
II.
Pokok-pokok materi
1.
Ciri-ciri kubus
2.
Memiliki 6 sisi, tiap sisi berbentuk persegi
3.
Memiliki titik sudut sebanyak 8
4.
Memiliki rusuk sebanyak 12
Pengertian
jarring-jaring
Jaring-jaring adalah
rebahan sisi-sisi pembentuk bangun ruang. Jadi jarring-jaring kubus adalah
rebahan seluruh persegi-persegi pembentuk sisi-sisi kubus. Dengan kata lain
jarring-jaring kubus merupakan bangun datar yang tersusun oleh enam persegi
sedemikian hingga keenamnya membentuk kubus.
Pola
jaring-jaring kubus
Pola 1 – 4 – 1
,
Pola
1 – 3 – 2
Pola 2 – 2 – 2
Pola 3 – 3
III.
Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber
materi :
a. Buku
Matematika BSE Kelas V Karangan YD Sumanto halaman 158-159
b. Ensiklopedi Matematika karangan ST
Negoro dan B Harahap, penerbit Erlangga halaman 145
Media
Pembelajaran :
Potongan-potongan persegi dari kertas
karton, Gunting/pisau, perekat (Selotip)
IV.
Proses Pembelajaran
Pertemuan
I
Pendahuluan
:
·
Tanya jawab tentang benda-benda yang pernah
dijumpai siswa yang berbentuk kubus
·
Tanya jawab tentang cirri-ciri kubus.
·
Pembagian kelompok dan penjelasan tugas.
Inti
:
·
Siswa bekerja dalam kelompok membentuk
jarring-jaring kubus berdasar persegi-persegi yang sudah diterima (Tiap
kelompok 2 orang)
·
Siswa menggambar bentuk jarring-jaring pada buku
individu
·
Presentasi kelompok (Menempel jarring-jaring
hasil bentukannya)
Penutup
:
·
Tanya jawab/komentar/Konfirmasi atas gambar
jarring-jaring kubus yang sudah dihasilkan
·
Penarikan simpulan tentang pola jarring-jaring
kubus.
·
Siswa mengerjakan lembar evaluasi (Pertemuan II)
V.
Evaluasi
Prosedur Evaluasi : Tes dan Non-Tes
Bentuk : Produk (non-tes), Tes:
Pilihan Ganda , Isian, dan Uraian
Soal Evaluasi : (Terlampir)
Salatiga,
Maret 2012
Guru Kelas V
Yustinus,
S.Pd., M.Pd
NIP:
19660103 199303 1 010
Lampiran-Lampiran RPP
Produk (Soal non tes) jumlah
jarring-jaring yang dihasilkan oleh kelompok.
No Kelompok
|
Nama Anggota Kelompok
|
Banyak jarring-jaring
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
11
|
|
|
12
|
|
|
13
|
|
|
14
|
|
|
Soal Post Test
I. Pilihlah huruf di depan jawaban yang benar!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Yang bukan jarring-jaring
kubus adalah …
a. A dan B
b. A dan C
c. B dan C
d. C dan D
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Yang merupakan
jarring-jaring kubus adalah …
a. A dan B
b. B dan C
c. A dan D
d. D dan C
3. Berdasar gambar K, nomor 3 sejajar dengan
nomor …
a. 2
b. 4
c. 5
d. 6
4. Berdasar gambar K, nomor 5 tidak berpotongan
dengan nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
5. Pada jarring-jaring kubus di bawah ini, Jika
dibentuk kubus dan direkatkan, maka
nomor 2
akan bergandengan dengan ….
a. 1, 3 , 4
b. 3, 4, 5
c. 1, 3, 4, 6
d. 1, 3, 5, 6
Isilah dengan jawaban yang
tepat!
1.
Kubus
memiliki sisi sebanyak ….
2.
Seluruh
sisi kubus berbentuk ….
3.
Jaring-jaring kubus tediri dari … persegi
4.
Perhatikan jarring-jaring kubus di samping
ini!Sisi bernomor 2, sejajar dengan sisi bernomor ….
5.
Berdasar
Gb. A, sisi bernomor 1 tidak berpotongan dengan sisi bernomor ...
II. Gambarlah 5 jaring-jaring kubus selain yang
ada di bawah ini!
6.
RPP PERBAIKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan
Pendidikan :
SD Negeri Tegalrejo 04
Mata
Pelajaran :
Matematika
Kelas,
Semester :
V, II
Waktu :
2 x pertemuan ( @ 70’ )
A.
Standart Kompetensi :
6. Memahami sifat-sifat bangun
dan hubungan antar bangun
B.
Kompetensi Dasar :
6. 3 Menentukan
jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana
C. Indikator
·
Menentukan jaring-jaring kubus
D. Tujuan Pembelajaran
·
Setelah diberikan 6 potong persegi,
siswa dapat membentuk lebih dari 3 jaring-jaring kubus
·
Setelah
disajikan susunan 6 persegi siswa dapat menentukan yang merupakan
jarring-jaring kubus
·
Setelah
disajikan suatu jarring-jaring kubus, siswa dapat menentukan sisi-sisi
yang saling sejajar
·
Setelah
disajikan suatu jaring-jaring kubus, siswa dapat menentukan sisi-sisi
yang saling berpotongan (berhimpit pada salah satu rusuknya)
E. Materi ajar
·
Ciri-ciri kubus
·
Memiliki 6 sisi, tiap sisi berbentuk persegi
·
Memiliki titik sudut sebanyak 8
·
Memiliki rusuk sebanyak 12
Pengertian jaring-jaring
Jaring-jaring adalah
rebahan sisi-sisi pembentuk bangun ruang. Jadi jarring-jaring kubus adalah
rebahan seluruh persegi-persegi pembentuk sisi-sisi kubus. Dengan kata lain
jaring-jaring kubus merupakan bangun datar yang tersusun oleh enam persegi
sedemikian hingga keenamnya membentuk kubus.
Pola
jaring-jaring kubus
Pola 1 – 4 – 1
·
·
,
·
·
·
·
·
·
Pola 1 – 3 – 2
·
·
·
·
·
·
·
Pola 2 – 2 – 2
·
·
·
Pola 3 – 3
·
·
·
·
·
·
·
F. Pendekatan
·
Induktif
G. Model Pembelajaran
·
Pair Checks (berpasangan sebangku
dengan membuat jaring-jaring kubus)
H. Metode Pembelajaran
·
Diskusi
·
inkuari
·
Tanya Jawab
·
Praktikum
I.
Kegiatan Pembelajaran
NO
|
URAIAN
|
ALOKASI WAKTU
|
KARAKTER
|
1
|
Kegiatan Awal
·
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama
masig-masing
·
Guru melakukan absensi
·
Apersepsi
·
Pemberian motivasi
·
Orientasi
|
5 menit
|
Disiplin, rasa hormat
|
2
|
Kegiatan Inti
& Eksplorasi
·
Guru menyiapkan potongan-potongan persegi
dari kertas karton untuk merakit jaring-jaring
bangun ruang
·
Guru
menjelaskan cara kerja
·
Siswa bekerja dalam kelompok membentuk
jarring-jaring kubus berdasar persegi-persegi yang sudah diterima (Tiap
kelompok 2 orang)
& Elaborasi
·
Setelah siswa selesai merakit
potongan-potongan kertas itu kemudian siswa menempel hasil pekerjaannya di
depan kelas
·
Siswa membuat laporan dengan
menggambar jaring-jaring yang sudah dibuat di dalam buku
·
Setelah
membuat jaring-jaring kubus, siswa dapat menentukan sisi-sisi yang
saling berpotongan (berhimpit pada salah satu rusuknya)
& Konfirmasi
·
Memberikan umpan balik yang
positif
·
Melakukan tanya jawab
|
60 menit
|
Tanggung jawab, kerjasama,
Ketelitian, kreatif
|
3
|
Kegiatan Penutup
·
Tanya jawab/komentar/Konfirmasi atas gambar
jarring-jaring kubus yang sudah dihasilkan
·
Penarikan simpulan tentang pola jarring-jaring
kubus.
·
Siswa mengerjakan lembar evaluasi (Pertemuan
II)
|
5 menit
|
|
J.
Sumber dan Bahan Belajar
·
Buku Matematika BSE Kelas V Karangan YD Sumanto
halaman 158-159
·
Ensiklopedi Matematika karangan ST Negoro dan B
Harahap, penerbit Erlangga halaman 145
·
Potongan-potongan persegi dari kertas karton
·
Gunting/pisau
·
Perekat
(Selotip)
K.
Penilaian
·
Prosedur Evaluasi : Tes dan Non-Tes
·
Bentuk : Produk (non-tes), Tes: Pilihan Ganda ,
Isian, dan Uraian
·
Soal Evaluasi : (Terlampir)
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o Membuat jaring-jaring bangun ruang
sederhana
|
Tugas Kelompok
|
Unjuk kerja
|
o Buatlah jaring-jaring bangun ruang dengan merakit kepingan-kepingan
kertas
|
Tugas
Individu
|
Soal Evaluasi
|
(Terlampir)
|
Lembar Pengamatan
Nama Kelompok :
1 Kelas...............Bulan..........Tahun...........
2
Perilaku
|
Jenjang Nilai
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
Mempersiapkan
alat dengan benar
|
|
|
|
|
2.
Keaktifan
siswa
|
|
|
|
|
3.
Kreatifitas
siswa
|
|
|
|
|
4.
Kerjasama
siswa
|
|
|
|
|
5.
Ketelitian
siswa
|
|
|
|
|
6.
Banyaknya
jaring-jaring yang dibuat siswa
|
|
|
|
|
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus