Entri Populer

Rabu, 29 Februari 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)__ IPA

TUGAS
STRATEGI PEMBELAJARAN


_________________________________________________________________________

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran               :    Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas  Semester              :    III / I
Alokasi Waktu                :    2 jam pelajaran @ 35 menit
                                           Pertemuan Minggu ke- 1 ( 1 minggu )
_________________________________________________________________________ 
      1. Standar Kompetensi
    Memahami sifat-sifat perubahan sifat benda dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari        
2.  Kompetensi Dasar
1.1      Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas.
1.2       Mendiskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
3                    3. Indikator
·        Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas) melalui percobaan.
·        Siswa mampu menjelaskan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa).
4          4. Tujuan Pembelajaran
·        Setelah melakukan percobaan tentang benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda dengan benar
·        Setelah melakukan pengamatan tentang percobaan benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menjelaskan perubahan sifat benda dengan benar
5          5. Materi Ajar
·        Benda dan sifatnya
A. SIFAT-SIFAT BENDA
Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda dengan benda yang lainnya. Misalnya, sifat meja berbeda dengan sifat cermin, sifat kain berbeda dengan sifat plastik, dan sebagainya. Coba raba dan pegang contoh-contoh benda tersebut! Dapatkah kamu merasakan perbedaannya? Dengan melihat, meraba, atau memegang suatu benda, kita akan dapat mengetahui sifat-sifat suatu benda. Sifat-sifat suatu benda, antara lain, ada yang halus, kasar, lunak, basah, bahkan ada benda yang bercahaya. Contoh benda yang kasar, antara lain, batu, pasir, dan kulit pohon. Contoh benda yang lunak, antara lain, pisang, lilin, dan roti. Contoh benda yang basah, antara lain, air, es batu, dan semangka yang telah dikupas. Contoh benda yang bercahaya, antara lain, api, matahari, dan lampu listrik yang sedang menyala. Contoh benda yang memiliki permukaan halus, antara lain, kapas, bulu, kain, dan kaca. Tentunya masih banyak sifat-sifat lain dari benda-benda di sekitar kita. Coba kamu sebutkan sifat-sifat lain tersebut beserta contohnya masing-masing! Seperti telah dikemukakan sebelumnya, benda terdiri dari tiga wujud, yaitu benda padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud benda memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat tertentu tersebut dapat dilihat, di antaranya dari bentuk dan isinya. Perhatikan berbagai benda pada gambar berikut!

       
a                                             b                                  c                          d
Gambar 2 Meja (a), Udara di Dalam Balon (b), Air di Dalam Gelas (c), dan Batu (d) Memiliki
Sifat-Sifat Berbeda (Sumber: Corbeil, J. C & A., Archambaut. 2004. Kamus Visual Indonesia - Inggris;
Rose, S.V. 2000. Jendela Iptek: Bumi)
Meja dan batu pada gambar di atas termasuk benda padat. Air yang terdapat di dalam gelas termasuk benda cair, sedangkan udara di dalam balon karet termasuk benda gas.
1. Sifat-Sifat Benda Padat
Meja dan batu termasuk benda padat. Mengapa demikian? Coba cocokkan sifat meja dan batu dengan sifat benda padat berikut ini!
a. Bentuk benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, bentuknya
tidak akan berubah.
b. Besar benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, besarnya
selalu tetap.
Selain meja dan batu, penggaris juga termasukbenda padat. Mungkin kamu dapat mencari contoh
benda padat lainnya.
2. Sifat-Sifat Benda Cair
 
a                      b                                  c                                  d                      e
Gambar 3 Bentuk Benda Cair (Misalnya, Air) Selalu Mengikuti Bentuk Wadahnya; Contohnya, Air di Dalam Botol (a), Air di Dalam Ember (b), Air di Dalam Piring (c), Air di Dalam Gelas (d), dan Air di Dalam Kaleng (e)
Gambar-gambar di atas adalah gambar air yang ditempatkan di dalam botol, di dalam ember, di dalam gelas, di dalam piring, dan di dalam kaleng. Air termasuk benda cair. Bagaimanakah bentuk air yang terdapat di dalam botol? Bagaimanakah bentuk air yang terdapat di dalam gelas? Bentuk air tersebut berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Benda cair memiliki sifat-sifat, sebagai berikut.
a. Bentuknya selalu berubah menyesuaikan bentuk wadahnya. Artinya, jika air dimasukkan ke dalam botol, maka bentuknya akan seperti botol. Jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan seperti gelas. Demikian seterusnya.
b. Volumenya selalu tetap. Misalnya, air di dalam gelas yang memiliki volume 50 ml dimasukkan ke dalam botol, maka volume air di dalam botol masih tetap 50 ml.
3. Sifat-Sifat Benda Gas
Udara termasuk benda gas. Di dalam paru-paru kita terdapat udara. Bila kita hembuskan udara ke dalam sebuah balon karet, maka balon akan menggelembung besar. Mengapa balon dapat menggelembung setelah kita tiup? Karena udara dari paru-paru tersebut mengisi seluruh ruangan balon. Udara di dalam pompa, bentuknya seperti pompa dan volumenya sebesar volume pompa. Bila udara di dalam pompa kita pompakan ke dalam ban sepeda, maka udara tersebut akan berubah bentuk seperti ban sepeda. Udara di dalam botol, bentuknya seperti botol dan volumenya sebesar volume botol. Bila air kita masukkan ke dalam botol, maka udara yang berada di dalamnya akan terdesak keluar dan bergabung dengan udara sekitar. Berbentuk seperti apakah udara di dalam kamar tidur kita, di dalam bola sepak, di dalam perahu karet, atau di dalam benda-benda yang lain? Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa udara atau benda gas mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut.
1) Bentuk benda gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka bentuk udara tersebut akan seperti botol.
2) Volume benda gas selalu berubah dan memenuhi ruangan yang ditempatinya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka volume udara tersebut akan sama dengan volume botol. Beberapa hal yang berhubungan dengan benda gas mungkin dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut:
1) Jika kakakmu memakai minyak wangi, maka harum minyak wangi tersebut akan tercium di seluruh ruangan kamar, bahkan bisa sampai ke ruangan lain.
2) Sewaktu Ibu menggoreng ikan asin di dapur, kamu yang kebetulan berdiri di luar dapur dapat mencium aroma sedap ikan asin tersebut.
3) Jika tabung gas dari kompor mengalami kebocoran, maka kamu akan mencium bau seperti bau durian, terutama di sekitar lokasi tabung.
B. PERUBAHAN SIFAT BENDA
A. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Benda
Bentuk benda dapat berubah jika suhunya berubah. Benda padat dapat berubah menjadi bendacair jika dipanaskan.  Benda cair dapat berubah menjadi gas jika dipanaskan. Sebagai contoh, bongkahan es akan berubah menjadi air jika dipanaskan, dan air tersebut akan berubah menjadi uap jika terus dipanaskan. Sebaliknya, gas dapat berubah menjadi benda cair jika suhunya diturunkan atau didinginkan. Benda cair dapat berubah menjadi benda padat jika didinginkan. Sebagai contoh, uap air akan menjadi air jika suhunya turun. Air akan berubah menjadi es jika didinginkan (misalnya, dimasukkan ke dalam lemari es). Perubahan seperti di atas disebut perubahan fisika. Perubahan fisika adalah perubahan sementara. Benda yang mengalami perubahan fisika akan berubah kembali ke bentuk semula jika suhunya dikembalikan ke suhu semula. Perubahan yang terjadi pada suatu benda, menunjukkan ada sesuatu yang mengenai atau terjadi pada benda tersebut. Sesuatu yang mengenai atau terjadi merupakan suatu proses atau kejadian dengan hasil tertentu. Proses perubahan pada suatu benda dapat terjadi secara cepat ataupun perlahan-lahan. Kertas mengalami perubahan karena dibakar (terkena api). Nasi menjadi kering karena terkena udara kering. Es menjadi air (mencair) karena terkena udara luar dan panas matahari. Proses perubahan pada kertas yang dibakar terjadi secara cepat, sedangkan proses perubahan pada nasi yang mengering dan es yang mencair terjadi secara perlahan-lahan.
B. Perubahan yang Terjadi Akibat Pemasakan
Bahan makanan yang dimasak pasti mengalami perubahan. Perhatikan bahan makanan yang sedang dimasak ibu, kakak, atau ayahmu. Bandingkan keadaannya sebelum dan sesudah bahan makanan tersebut dimasak! Berbeda atau tidak? Tentu saja berbeda. Mengapa? Karena proses pemasakan menyebabkan bahan makanan mengalami perubahan. Perubahan itu meliputi mentah menjadi matang, keras menjadi lunak, ukurannya berubah, serta warna dan rasa berubah. Proses pemasakan bahan makanan ada beberapa macam, antara lain, menggoreng, merebus, membakar, dan mengukus. Proses inilah yang dapat mengubah sifat-sifat suatu benda. Perubahan di atas disebut perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan kekal. Benda yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan berubah kembali ke bentuk semula.
1. Telur
Wujud telur sebelum dimasak adalah berupa cairan kental yang tersimpan di dalam cangkang berbentuk lonjong. Telur terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bening dan bagian yang berwarna kuning cerah. Setelah dimasak, misalnya, direbus atau digoreng, telur menjadi padat, dan bagian yang bening menjadi putih.
2. Daging Sapi
Sebelum dimasak, daging sapi berwarna merah segar, liat, kenyal, dan terasa licin. Setelah dimasak, daging sapi akan berwarna cokelat, lebih kaku tetapi lunak.
3. Sayuran
Sayuran sebelum dimasak tampak segar, kaku, dan warnanya terang. Setelah dimasak, sayuran menjadi lemas, lunak, dan warnanya menjadi kurang cerah. Coba kamu bandingkan contoh-contoh bahan makanan lain sebelum dan sesudah dimasak! Proses pemasakan bertujuan memperlezat citarasa dan mematikan kuman-kuman penyakit yang ada di dalam bahan makanan tersebut. Buah-buahan dan sayuran yang digunakan sebagai lalapan boleh
dimakan mentah asal dicuci terlebih dahulu.
6          6.  Pendekatan Pembelajaran
·        Inkuari ( mencari tahu ) melalui penemuan terbimbing.
7         7.  Strategi Pembelajaran
·        Induktif
Melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum.
8        8.  Metode Pembelajaran
·        Laboratorium
·        Diskusi
9       9.  Teknik Pembelajaran
·        Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
·        Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
·        Melakukan percobaan dan pengamatan
·        Menulis laporan hasil percobaan
·        Mempresentasikan hasil percobaan   
        10. Taktik Pembelajaran
·      Guru membimbing, mengawasi setiap kelompok
·      Guru mengkondisikan suasana yang menyenangkan
        11.  Model Pembelajaran
·       Kontekstual
Siswa dapat mendapat pengalaman langsung dengan melakukan percobaan.
·        Sebelum melakukan pembelajaran guru menentukan pendekatan apa yang akan digunakan, contoh : guru menggunakan pendekatan inkuari melalui penemuan terbimbing, tujuannya agar dalam pendekatan inkuari ini siswa dengan bimbingan guru dapat mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari.
·        Setelah menentukan pendekatan guru harus merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru harus tahu alur pembelajaran, contoh guru menggunakan strategi induktif ( siswa diajak melakukan percobaan untuk menemukan kesimpulan yang pasti dari materi yang diajarkan ).
·        Ketika guru menentukan pembelajaran dengan percobaan dan pengamatan langsung, guru juga harus menentukan metode yang pas, tidak mungkin percobaan dengan ceramah terus. Jadi guru harus menyesuaikan dengan pembelajaran, yaitu menggunakan metode laboratorium dan diskusi dalam melakukan percobaan dan pengamatan.
·        Untuk melancarkan pembelajaran guru juga harus bisa menerapkan kepada semua siswa. Misalnya guru membagi siswa – siswa menjadi beberapa kelompok ( 3 – 4 siswa per kelompok ). Setelah terbentuk kelompok siap melakukan percobaan, menulis hasil percobaan dan kemudian mempresentasikan.
·        Agar pembelajaran tidak membosankan, guru harus menggunakan taktik yang menarik, misalnya dengan menyelingi humor, agar siswa tidak bosan.
1                      2.  Alat
·        Sendok
·        Korek
·        Gelas
·        Alat tulis
1                     3.  Bahan
·        Lilin
·        Mentega
·        Kapur Barus
·        Kecap
·        Kertas
·        Minyak goreng
·        Sirup
·        air
_________________________________________________________________________ 

     Setelah kelompok kami merancang  RPP dan sudah melakukan simulasi praktikum kepada teman- teman satu kelas mengenai pelajaran IPA kelas III semester 1 mengenai sifat- sifat benda dengan rincian sebagai berikut:  Standar Kompetensi : siswa mampu memahami sifat-sifat perubahan sifat benda dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari ,    Kompetensi Dasar    siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas. siswa juga mampu mendiskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa),  Indikator  Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas) melalui percobaan.   Siswa juga mampu menjelaskan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna atau rasa), dengan Tujuan Pembelajarannya  yakni setelah melakukan percobaan tentang benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda dengan benar.  Setelah itu siswa melakukan pengamatan tentang percobaan benda padat, cair, dan gas, siswa dapat menjelaskan perubahan sifat benda dengan benar. Materi Ajar yang dibahas mengenai   Benda dan sifatnya. Pendekatan Pembelajaran yang digunakan yaitu pendekatan Inkuari ( mencari tahu ) melalui penemuan terbimbing. Stratrategi Pembelajaran yang digunakan yakni    Induktif dengan melakukan percobaan – percobaan kemudian baru menyimpulkan dari yang khusus ke umum. Metode Pembelajaran yang digunakan    Laboratorium (melakukan praktek langsung) dan    diskusi kelompok Teknik Pembelajaran yang dipakai yaitu Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa,   Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan,  Melakukan percobaan dan pengamatan Menulis laporan hasil percobaan, Mempresentasikan hasil percobaankemudian Taktik Pembelajaran yang digunakan yakni guru membimbing, mengawasi setiap kelompok dan guru mengkondisikan suasana yang menyenangkanagar siswa tidak merasa jenuh. Model Pembelajaran yang digunakan Kontekstual yakni siswa dapat mendapat pengalaman langsung dengan melakukan percobaan.  Sebelum melakukan pembelajaran guru menentukan pendekatan apa yang akan digunakan, contoh : guru menggunakan pendekatan inkuari melalui penemuan terbimbing, tujuannya agar dalam pendekatan inkuari ini siswa dengan bimbingan guru dapat mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari.. Setelah menentukan pendekatan guru harus merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru harus tahu alur pembelajaran, contoh guru menggunakan strategi induktif ( siswa diajak melakukan percobaan untuk menemukan kesimpulan yang pasti dari materi yang diajarkan ). Ketika guru menentukan pembelajaran dengan percobaan dan pengamatan langsung, guru juga harus menentukan metode yang pas, tidak mungkin percobaan dengan ceramah terus. Jadi guru harus menyesuaikan dengan pembelajaran, yaitu menggunakan metode laboratorium dan diskusi dalam melakukan percobaan dan pengamatan. Untuk melancarkan pembelajaran guru juga harus bisa menerapkan kepada semua siswa. Misalnya guru membagi siswa – siswa menjadi beberapa kelompok ( 3 – 4 siswa per kelompok ). Setelah terbentuk kelompok siap melakukan percobaan, menulis hasil percobaan dan kemudian mempresentasikan. Agar pembelajaran tidak membosankan, guru harus menggunakan taktik yang menarik, misalnya dengan menyelingi humor, agar siswa tidak bosan. Rancangan pembelajaran ini dibuat agar guru mudah untuk mengajarkan jalannya kegiatan pembelajaran yang akan di sampaikan ke peserta didik dan  guru dapat mengarahkan ke­giatan belajar peserta didik agar mencapai KD yang sudah di rancang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar