STRATEGI PEMBELAJARAN
A.
TEORI
BELAJAR
Teori adalah sejumlah proposisi yang
terintegrasi secara sintaktik dan yang digunakan untuk memprediksi dan
menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati (Snelbecker, 1974 dalam Dahar,
1988: Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Individu dapat dikatakan telah mengalami
proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecendrungan
perilaku.
Belajar dalam konteks pendidikan
formal, merupakan proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh pebelajar
pada saat mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang direncanakan atau
disajikan di sekolah, baik yang terjadi di kelas maupun di luar kelas
(Soedijarto, 1993: 94). Proses belajar yang berkulitas dan relevan tidak dapat
terjadi dengan sendirinya, melainkan perlu direncanakan. Belajar merupakan
kegiatan aktif pebelajar dalam membangun makna atau pemahaman, sehingga
diperlukan dorongan kepada pebelajar dalam membangun gagasan (Depdiknas, 2002).
a. a. Teori-teori
Belajar.
1. Teori
Gestalt.
Teori dini dikemukakan oleh Koffka dan
Kohler dari Jerman. Hokum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum
dalam belajar yaitu :
-
Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah
unsure-unsurnya.
-
Gestalt tibul lebih dahulu daripada
bagian-bagiannya.
Dalam belajar yang penting adalah adanya
penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan
problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan
insight adalah:
a. Insight
tergantung dari kemampuan dasar.
b. Insight
tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan.
c. Insight
hanya timbul apabila situas belajar diatur sedemikian rupa sehingga segala
aspek yang perlu dapat diamati.
d. Insight
adalah hal yang harus dicari tidak dapat jatuh dari langit.
e. Belajar
dengan insight dapat diulangi.
f.
Insight sekali dapat digunakan untuk menghadapi
situasi-situasi yang baru.
2. Teori
belajar menurut J. Bruner.
Teori Bruner mengatakan alangkah baiknya
bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat
sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu.
3. Teori
belajar dari Piaget.
Ada 3
tahap perkembangan yaitu
-
Berpikir secara intuitif, 4 tahun.
-
Beroperasi secara konkret, 7 tahun.
-
Beropersi secara formal, 11 tahun.
4. Teori
dari R Gagne.
Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang
dipeajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori yang disebut “The
domains of learning” yaitu :
a. Keterampilan
motoris.
b. Informasi
verbal.
c. Kemampuan
intelektual.
d. Straategi
kignitif.
e. Sikap.
5. Purposeful
Learning
Purposeful learning adalah belajar yang
dilakukan dengan sadar untuk mencapai tujuan dan yang :
a. Dilakukan
siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain.
b. Dilakukan
siswa dengan bimbingan orang lain didalam situasi belajar mengajar di sekolah.
B. PENGERTIAN BELAJAR
Menurut
pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan terjadi dalam diri
seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena setiap perubahan
dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar, perubahan yang
terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak
termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Berikut cirri-ciri perubahan
tingkah laku dalam pengertian belajar :
1.
Perubahan terjadi secara sadar
2.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional
3.
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan
aktif
4.
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
C. JENIS- JENIS BELAJAR
1.
Belajar bagian (Part Learning, Fractioned
Learning)
Belajar
bagian dilakukan oleh seseorang bila ia diharapkan pada materi belajar yang
bersifat luas atau ekstensive, misalnya mempelajari gerakan-gerakan motoris
seperti bermain silat. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara
belajar keseluruhan atau global
2.
Belajar dengan wawasan (Learning by Insight)
Menurut
W. Kohler, sebagai suatu konsep, wawasan merupakan pokok utama dalam
pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir, sedangkan menurut Gestalt,
teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang
telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan
penyelesaian suatu persoalan
3.
Belajar diskriminatif (Discriminative Learning)
Belajar
diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat
stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam tingkah laku.
4.
Belajar global/keseluruhan (Global whole
learning)
Disini
bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar
menguasainya.
5.
Belajar incidental (Incidental Learning)
Belajar
incidental merupakan bahan pembicaraan yang sangat menarik, khususnya dalam
bentuk belajar yang bertentangan dengan belajar intensional.
6.
Belajar instrumental (Instrumental Learning)
Belajar
instrumental yang khusus adalah pembentukan tingkah laku yang dikehendaki, oleh
karena itu cepat atau lambatnya seseorang dalam belajar dapat diatur dengan
jalan memberikan penguatan atas dasar tingkat kebutuhan.
7.
Belajar Intensional ( Intentional Learning)
Belajar dalam arah
tujuan merupakan lawan dari belajar incidental.
8.
Belajar laten (Latent Learning)
Dalam
belajar latent, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi
secara cepat dan oleh karena itu disebut laten.
9.
Belajar Mental (Mental Learning)
Belajar
mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang
lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain.
10. Belajar
Produktif (Productive Learning)
Belajar
produktif adalah mengatur kemuingkinan untuk melakukan transfer tingkah laku
dari satu situasi ke situasi lain.
11. Belajar
Verbal ( Verbal Learning)
Belajar
verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melakukan latihan dan
ingatan.
D. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip
belajar adalah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan
kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Prinsip-prinsip
belajar diantaranya sebagai berikut :
a.
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk
belajar
1.
Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan
aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2.
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement
dan motivasi pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
3.
Belajar perlu lingkungan yang menantang agar
anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4.
Belajar perlu ada interaksi siswa dengan
lingkungannya.
b.
Sesuai hakakat belajar
1.
Belajar itu proses kontinu harus tahap demi
tahap menurut perkembangan
2.
Belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi dan discovery
3.
Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan
antara pengertian satu dengan pengertian lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan.
c.
Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari
1.
Belajar bersifat keseluruhan dan berstruktur
sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
2.
Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan
tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai
d.
Syarat keberhasilan belajar
1.
Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga
siswa dapat belajar dengan tenang
2.
Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan
berkali-kali agar pengertian/ketrampilan itu mendalam pada siswa.
TEORI
MENGAJAR
A.
KONSEP
TEORI MENGAJAR
Ada
beberapa konsep mengajar dan praktek mengajar yang menjadi pijakan dalam teori
mengajar. Ramsden mengemukakan minimal ada 3 konsep teori mengajar dan praktek
mengajar yang cenderung menjadi kajian para ilmuwan atau praktisi pendidikan .
·
Teori 1 : teaching as telling or transmission.
Mengajar adalah proses penyampaian sesuatu. Dalam teori mengajar seperti ini
focus kegaitannya adalah apa yang dilakukan guru terhadap siswa.
·
Teori 2 : teaching as organizing studyng
activity. Mengajar pada dasarnya mengorganisasikan kegiatan siswa, dengan
demikian focus kegiatannya adalah bagaimana mengorganisasikan agar siswa
melakukan serangkaian aktifitas yang melahirkan pengalaman belajar.
·
Teori 3 : teaching as making learning possible.
Bahwa belajar dan mengajar merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan.
Bila teori 1 memfokuskan pada kegiatan guru
dan teory 2 cenderung memfokuskan pada kegiatan siswa, maka teori 3 memadukan
antara 2 komponen tersebut.
B. TEORI MENGAJAR
Mengajar adalah
penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada
anak didik kita, teori mengajar yaitu
metode yang optimal untuk mencapai tujuan yang
lebih fokus diarahkan kepada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain
agar terjadi proses belajar.
Ø Teori
mengajar konsep.
Dapat dimpulkan bahwa
mengajar konsep adalah proses penyampaian pesan tentang materi pengajaran yang
berupa konsep kepada peserta didik dalam suatu kesseluruhan proses mengajar.
Ø Teori
mengajar mencari dan menemukan.
Teori mengajar yang
dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa siswa memiliki kemampuan untuk percaya
pada diri sendiri dengan cara berpikir dan belajar sehingga ia mampu menemukan
jawaban dan analisisnya sendiri hingga pada akhirnya mampu menjelaskan hasil
belajarnya sendiri.
Ø Teori
mengajar kognitifteori mengajar ini disampaikan oleh Jean Piaget. Berawal dari
suatu kondisi dan pengkondisian peserta didik dalam belajar pada tingkat dasar
dan dapat juga sederhana.
C. PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR
Guru mengajar di depan
kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar, dan harus dilakukan seefektif
mungkin, agar guru tidak asal mengajar. Prinsip-prinsip mengajar diantaranya
sebagai berikut :
1.
Perhatian
Guru harus membangkitkan
perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan.
2.
Aktifitas
Dalam proses mengajar,
guru perlu mengunggulkan aktifitas siswa dalam berfikir maupun berbuat.
3.
Apresiasi
Setiap guru dalam
mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa / pengalamanya.
4.
Peragaan
Guru diharapkan dapat
membina dan membuat alat-alat media yang sederhana, praktis, dan ekonomis
bersama siswa, tetapi efektif dalam pengajarannya.
5.
Repetisi
Bila guru menjelaskan
suatu unit pelajaran perlu diulang-ulang. Ingatan siswa itu tidak setia maka
perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang dijelaskan.
6.
Kolerasi
Guru dalam mengajar
wajib memperhatikan dan memikirkan hubungan antar setiap mata pelajaran.
7.
Konsentrasi
Hubungan antar mata
pelajaran dapat diperluas, mungkin dapat dipusatkan kepada salah satu pusat
minat, sehingga siswa memperoleh pengetahuan secara luas dan mendalam.
8.
Sosialisasi
Bekerja di dalam
kelompok dapat juga meningkatkan cara berfikir mereka, sehingga dapat
memecahkan masalah dengan lebih baik dan lancer.
9.
Individualisasi
Masing-masing siswa
memiliki tempo perkembangan sendiri-sendiri, maka guru dalam memberikan
pelajaran juga melayani waktu yang diperlukan oleh masing-masing siswa.
10. Evaluasi
Evaluasi dapat
memberikan motivasi bagi guru maupun siswa, mereka akan lebih giat belajar,
meningkatkan proses berfikirnya.
- Pengalaman Belajar yang Berkaitan dengan Teori Belajar Mengajar.
wah keren, terinspirasi..makasih..
BalasHapusHesti..menurut saya, pemaparan Anda tentang teori belajar mengajar sudah baik
BalasHapusDi bagian pengalaman belajar, terdapat kalimat yang menyatakan bahwa guru menggunakan tiruan kerangka manusia untuk menjelaskan luas bagian organ tubuh manusia. Apa maksud dari penggunaan kata luas tersebut ?
Terimakasih..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusdari apa yang sudah anda paparkan diatas anda sudah memaparkan pengalaman dari belajar, sedangkan pengalaman dalam mengajar anda sendiri seperti apa??
BalasHapussaya saat ini belum mempunyai pengalaman belajar:)
Hapusmaksud penggunaan kata luas pada bagian pengalaman belajar disini bertujuan agar siswa lebih cepat memahami dan mengetahui bagian- bagian kerangka organ tubuh manusia. pada intinya pembelajaran secara konkrit,..:)
BalasHapusdalam pengalaman belajar anda apakah teori belajar yang dikemukakan para ahli pernah menjadi pengalaman anda dlm bljr...?
BalasHapusterimakasih :)